__________________________________________________________________
Aku tidak ingin berdilemma
Bergalau-galau memikirkan masalah yang kemaren terjadi.
Aku tidak ingin melihat ayahku datang dengan kekecewaan.
Apakah aku sudah berumur 30 tahun??
Belum. Itu masih cukup lama.
Aku tidak terlalu memikirkan seperti apa wajahku delapan atau sembilan tahun yang akan datang.
Aku hanya ingin tau seperti apa pemikiranku. watakku.
Tidakkah aku sedewasa umurku kelak?
Aku membenci mereka yang mudah terpengaruh ucapan orang lain.
Jadi aku berusaha untuk menjadi orang yang kritis serta selalu memikirkan apa yang orang katakan terlebih dahulu dan mencoba membuktikannya sebelum aku percaya dengan apa yang mereka katakan.
Beberapa sahabat dekatku sudah menikah dibawah usia 20 tahun.
Ada yang bahkan 17 tahun. Tapi ini desa, dan hal yang seperti itu bukanlah hal yang luar biasa.
Entah itu pilihan atau keterpaksaan.
Tapi menurutku itu hal yang paling bodoh untuk dilakukan..... :(
Aku ingin mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang sekarang kujalani.
Tapi aku tidak menemukan tempat baru untuk bilang "selamat datang"
Jadi seperti sekarang ini.
Aku tetap disini. melakukan hal-hal bodoh yang sama sekali tak memiliki manfaat. (menurutku).
Aku memutuskan, mungkin suatu saat aku bisa menjadi penulis.
Tapi aku tidak pernah menyelesaikan tulisanku.
Aku tidak pernah menemukan akhir dari setiap kisah yang kubuat.
Dan bagaimana mungkin J.K Rowling mampu menulis Kisah Harry Potter dalam seribu dua ratus halaman??
Saat sekolah dasar. Tiap kali ada pertanyaan tentang ingin menjadi apa aku nanti.
Maka aku akan menjawab ingin menjadi dokter, ingin menjadi pilot.
Dramatis kalau mau di ingat-ingat.
Sekolah bukanlah hal favoritku. Jadi mana mungkin aku bisa menjadi dokter ataupun seorang pilot.
Aku tau seperti apa catatanku belakangan ini.
Catatan suram tentang seorang gadis pengecut yang gak mampu memilih jalan hidup.
Terlalu bodoh dan penakut untuk mengambil resiko.
Apakah ada mata pelajaran di sekolah formal diluar sana yang mengajarimu cara untuk tidak menjadi orang penakut. Untuk menjadi orang yang berani, yang memikirkan bahwa "kalau bukan sekarng kapan lagi"
Yang mampu menghadapi apapun resiko termasuk menjadi seorang pengemis sekalipun.
Belum ada yang mengajariku caranya. belum ada orang yang dekat denganku melakukannya.
Dan aku memiliki kakak yang pintar tapi bodoh.
Aku tau kemampuannya, dia bisa melakukan apa yang dia inginkan. Tapi dia bodoh karena tidak mampu menerima resiko. Kupikir kali ini dia akan benar-benar gila dengan masalah yang menimpanya.
Dan aku tau diriku, aku bersyukur Tuhan masih memberiku jiwa yang sedikit lebih tenang dan lebih menerima kenyataan dari pada kakak-ku yang bodoh itu. Dan aku mengandalkan ini. Kuharap sembilan tahun yang akan datang aku mempu menjadi wanita dewasa yang sesungguhnya. wanita yang mampu menghadapi masalah dengan kepal dingin. bukan wanita yang berteriak-teriak dikeramaian karena menyaksikan suaminya berselingkuh, yang ingin memiliki anak tapi tak mampu mengurus dan membesarkan apa yang dia inginkan itu, yang paranoidnya gak ketulungan.
Apakah ada yang bersamaku hari ini??
Dan, Ya....
Dalam keyakinanku.
Tuhan ada.
_______________________________________________________________
Aku tidak ingin berdilemma
Bergalau-galau memikirkan masalah yang kemaren terjadi.
Aku tidak ingin melihat ayahku datang dengan kekecewaan.
Apakah aku sudah berumur 30 tahun??
Belum. Itu masih cukup lama.
Aku tidak terlalu memikirkan seperti apa wajahku delapan atau sembilan tahun yang akan datang.
Aku hanya ingin tau seperti apa pemikiranku. watakku.
Tidakkah aku sedewasa umurku kelak?
Aku membenci mereka yang mudah terpengaruh ucapan orang lain.
Jadi aku berusaha untuk menjadi orang yang kritis serta selalu memikirkan apa yang orang katakan terlebih dahulu dan mencoba membuktikannya sebelum aku percaya dengan apa yang mereka katakan.
Beberapa sahabat dekatku sudah menikah dibawah usia 20 tahun.
Ada yang bahkan 17 tahun. Tapi ini desa, dan hal yang seperti itu bukanlah hal yang luar biasa.
Entah itu pilihan atau keterpaksaan.
Tapi menurutku itu hal yang paling bodoh untuk dilakukan..... :(
Aku ingin mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang sekarang kujalani.
Tapi aku tidak menemukan tempat baru untuk bilang "selamat datang"
Jadi seperti sekarang ini.
Aku tetap disini. melakukan hal-hal bodoh yang sama sekali tak memiliki manfaat. (menurutku).
Aku memutuskan, mungkin suatu saat aku bisa menjadi penulis.
Tapi aku tidak pernah menyelesaikan tulisanku.
Aku tidak pernah menemukan akhir dari setiap kisah yang kubuat.
Dan bagaimana mungkin J.K Rowling mampu menulis Kisah Harry Potter dalam seribu dua ratus halaman??
Saat sekolah dasar. Tiap kali ada pertanyaan tentang ingin menjadi apa aku nanti.
Maka aku akan menjawab ingin menjadi dokter, ingin menjadi pilot.
Dramatis kalau mau di ingat-ingat.
Sekolah bukanlah hal favoritku. Jadi mana mungkin aku bisa menjadi dokter ataupun seorang pilot.
Aku tau seperti apa catatanku belakangan ini.
Catatan suram tentang seorang gadis pengecut yang gak mampu memilih jalan hidup.
Terlalu bodoh dan penakut untuk mengambil resiko.
Apakah ada mata pelajaran di sekolah formal diluar sana yang mengajarimu cara untuk tidak menjadi orang penakut. Untuk menjadi orang yang berani, yang memikirkan bahwa "kalau bukan sekarng kapan lagi"
Yang mampu menghadapi apapun resiko termasuk menjadi seorang pengemis sekalipun.
Belum ada yang mengajariku caranya. belum ada orang yang dekat denganku melakukannya.
Dan aku memiliki kakak yang pintar tapi bodoh.
Aku tau kemampuannya, dia bisa melakukan apa yang dia inginkan. Tapi dia bodoh karena tidak mampu menerima resiko. Kupikir kali ini dia akan benar-benar gila dengan masalah yang menimpanya.
Dan aku tau diriku, aku bersyukur Tuhan masih memberiku jiwa yang sedikit lebih tenang dan lebih menerima kenyataan dari pada kakak-ku yang bodoh itu. Dan aku mengandalkan ini. Kuharap sembilan tahun yang akan datang aku mempu menjadi wanita dewasa yang sesungguhnya. wanita yang mampu menghadapi masalah dengan kepal dingin. bukan wanita yang berteriak-teriak dikeramaian karena menyaksikan suaminya berselingkuh, yang ingin memiliki anak tapi tak mampu mengurus dan membesarkan apa yang dia inginkan itu, yang paranoidnya gak ketulungan.
Apakah ada yang bersamaku hari ini??
Dan, Ya....
Dalam keyakinanku.
Tuhan ada.
_______________________________________________________________