_______________________________________________________________
Run Ed....Run....
Hatiku bilang aku harus pergi,
Jika aku tetap ingin hidup, dan hidupku ingin bahagia, maka aku harus pergi.
Tapi masalahnya adalah kemana???
Kupikir aku mati langkah,
Di manajerial aku mempelajari "Sikap terhadap resiko"
Bahwa ada orang-orang yang mampu menjalin kasih dengan resiko dan sebagian lain tak ingin dekat-dekat dengannya, sementara sebagian lain lagi hanya ingin mengenal tapi tak ingin mengenal terlalu jauh.
Kupikir aku masuk dalam kategori orang yang tak ingin dekat-dekat dengan resiko.
Apakah aku bisa bilang bahwa aku orang yang pengecut???
Seperti kukatakan tadi bahwa sebaiknya aku pergi kalau aku tak ingin mengalami penyakit pembengkakan hati.
Tapi karena pengecut, atau barangkali bodoh, maka seperti yang kau lihat sekarang.
Aku masih disini. dan itu.... Entahlah apa namanya....
Aku memiliki pemikiran bahwa, didesa, ibu hanya memiliki peran sebagai orang yang melahirkanmu, memandikanmu bahkan terkadang tanpa sabun mandi dan tanpa menyikat gigi hingga kelak gigimu sudah rontok sebelum usiamu bahkan menginjak 20 tahun. Ibu mengajarimu cara memasak, kapan kau harus memasak, mencuci piring, dan mencekcokimu dengan ocehan mengerikan tentang pernikahan, bahwa kau akan dibuang setelah kau dinikahi sebab kau tak pandai menyapu, kau tak pandai mengepel lantai buruk rumah adat tingkat dua yang sebenarnya milik ibu mertuamu.
My God.....
Aku memikirkan Ibu Kartini. Yeah... orang-orang tau beliau.
Kita bahkan memiliki hari nasional "Ibu Kartini"
Tentang bagaimana si Ibu membawa perubahan pada generasi perempuan.
Tapi yang ada di benakku hanyalah sosok perempuan jawa paruh baya berkulit hitam manis, yang selalu memekai kebaya kuno berwarna putih kusam serta memakai sanggul pernikahan yang jelek.
Oke,,, Aku mengenal Juwita, dia bukan teman sebenarnya.
Hanya seseorang yang kukenal dikampusku.
Dia berkerudung_ Entahlah itu kerudung iman atau kerudung Fashion_yang pasti dia berkerudung.
Orangnya rajin, Pintar, Cantik, dan Tinggi. Kupikir orang desa tak berani melakukan PDKT dengannya.
Dan aku juga mengenal Roselyne.
Dia juga cantik, Putih, pintar dan tinggi, sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari Juwita.
Dia adalah mantan putri kampus di Tahun kami. Runner Up sebenarnya.
Dan dia memiliki pacar yang juga mantan putra kampus di tahun yang sama.
Best Couple, mereka berdua kemana-mana. Seperti Dua ban sepeda Motor yang nggak bakal pisah.
Aku memandang diriku dari atas sana. dari sudut Ter-Independen, Menurutku.
Menjejerkan Aku, Juwita Dan Roselyne pada satu gari lurus dan memandangi kami bertiga.
Dimana perbedaannya??
Adakah Persamaannya??
Aku Tidak ingin merendahkan diri dengan bilang bahwa aku adalah orang yang jelek.
Tapi aku juga tidak ingin meninggikan diri dengan bilang bahwa akulah orang tercantik di muka bumi ini selama 3 abad terakhir.
Jadi aku memandang kami bertiga berdasarkan fisik,
Juwita jauh lebih tinggi dari padaku maupun Roselyne.
Tapi Roselyn memiliki senyum yang lebih manis dari kami berdua. Dan lebih kalem.
Dan Aku....
Kupikir aku lebih dominan keras dibanding keduanya, keras kepala dan keras otot. Dan bandel.
Dan aku merasa terbelakang diantara keduanya.
Jadi apa kesimpulan yang kudapat???
Tidak ada,
Aku menulis hari ini hanya untuk memenuhi permintaan jari-jariku.
Kupikir aku tetap tergolong kedalam orang-orang yang gak suka resiko.
Mungkin.....
Tapi .... Oh, terserahlah.
Kupikir aku akan lebih berani nantinya.....
____________________________________________________________________
Run Ed....Run....
Hatiku bilang aku harus pergi,
Jika aku tetap ingin hidup, dan hidupku ingin bahagia, maka aku harus pergi.
Tapi masalahnya adalah kemana???
Kupikir aku mati langkah,
Di manajerial aku mempelajari "Sikap terhadap resiko"
Bahwa ada orang-orang yang mampu menjalin kasih dengan resiko dan sebagian lain tak ingin dekat-dekat dengannya, sementara sebagian lain lagi hanya ingin mengenal tapi tak ingin mengenal terlalu jauh.
Kupikir aku masuk dalam kategori orang yang tak ingin dekat-dekat dengan resiko.
Apakah aku bisa bilang bahwa aku orang yang pengecut???
Seperti kukatakan tadi bahwa sebaiknya aku pergi kalau aku tak ingin mengalami penyakit pembengkakan hati.
Tapi karena pengecut, atau barangkali bodoh, maka seperti yang kau lihat sekarang.
Aku masih disini. dan itu.... Entahlah apa namanya....
Kupikir aku harus berkonsultasi dengan ibuku.
Tapi kami orang-orang desa tidak terlalu seperti orang-orang kota yang saling curhat dengan ibu.Aku memiliki pemikiran bahwa, didesa, ibu hanya memiliki peran sebagai orang yang melahirkanmu, memandikanmu bahkan terkadang tanpa sabun mandi dan tanpa menyikat gigi hingga kelak gigimu sudah rontok sebelum usiamu bahkan menginjak 20 tahun. Ibu mengajarimu cara memasak, kapan kau harus memasak, mencuci piring, dan mencekcokimu dengan ocehan mengerikan tentang pernikahan, bahwa kau akan dibuang setelah kau dinikahi sebab kau tak pandai menyapu, kau tak pandai mengepel lantai buruk rumah adat tingkat dua yang sebenarnya milik ibu mertuamu.
My God.....
Aku memikirkan Ibu Kartini. Yeah... orang-orang tau beliau.
Kita bahkan memiliki hari nasional "Ibu Kartini"
Tentang bagaimana si Ibu membawa perubahan pada generasi perempuan.
Tapi yang ada di benakku hanyalah sosok perempuan jawa paruh baya berkulit hitam manis, yang selalu memekai kebaya kuno berwarna putih kusam serta memakai sanggul pernikahan yang jelek.
Oke,,, Aku mengenal Juwita, dia bukan teman sebenarnya.
Hanya seseorang yang kukenal dikampusku.
Dia berkerudung_ Entahlah itu kerudung iman atau kerudung Fashion_yang pasti dia berkerudung.
Orangnya rajin, Pintar, Cantik, dan Tinggi. Kupikir orang desa tak berani melakukan PDKT dengannya.
Dan aku juga mengenal Roselyne.
Dia juga cantik, Putih, pintar dan tinggi, sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari Juwita.
Dia adalah mantan putri kampus di Tahun kami. Runner Up sebenarnya.
Dan dia memiliki pacar yang juga mantan putra kampus di tahun yang sama.
Best Couple, mereka berdua kemana-mana. Seperti Dua ban sepeda Motor yang nggak bakal pisah.
Aku memandang diriku dari atas sana. dari sudut Ter-Independen, Menurutku.
Menjejerkan Aku, Juwita Dan Roselyne pada satu gari lurus dan memandangi kami bertiga.
Dimana perbedaannya??
Adakah Persamaannya??
Aku Tidak ingin merendahkan diri dengan bilang bahwa aku adalah orang yang jelek.
Tapi aku juga tidak ingin meninggikan diri dengan bilang bahwa akulah orang tercantik di muka bumi ini selama 3 abad terakhir.
Jadi aku memandang kami bertiga berdasarkan fisik,
Juwita jauh lebih tinggi dari padaku maupun Roselyne.
Tapi Roselyn memiliki senyum yang lebih manis dari kami berdua. Dan lebih kalem.
Dan Aku....
Kupikir aku lebih dominan keras dibanding keduanya, keras kepala dan keras otot. Dan bandel.
Dan aku merasa terbelakang diantara keduanya.
Jadi apa kesimpulan yang kudapat???
Tidak ada,
Aku menulis hari ini hanya untuk memenuhi permintaan jari-jariku.
Kupikir aku tetap tergolong kedalam orang-orang yang gak suka resiko.
Orang-orang ekonomi bilang "Risk Aversion"
Pengecut??Mungkin.....
Tapi .... Oh, terserahlah.
Kupikir aku akan lebih berani nantinya.....
____________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar