_______________________________________________________________________
Aku merindukan sahabat-sahabatku. Belakangan kami jarang berkumpul.
Gara-gara sibuk ngurusin skripsi sialan itu. Well...Parahnya Skripsiku belum berbentuk sama sekali.
Bahkan kerangka-nya-pun belum ada. Benar-benar skripsi brengsek......!!!
Aku ingin menyebutkan satu persatu mana temat-temanku.
Aku ingin memulainya dari masa kecil yang kuingat.
Aku punya teman dekat saat aku berusia dibawah delapan tahun, sebelum aku pindah dari kota kelahiranku ke kampung halamanku yang indah sekarang ini. Dewi. Dewi Ranjani. Sebenarnya usianya satu tahun diatasku.
Kami berangkat sekolah bersama-sama. Entahlah.... apakah kami memang seakrab itu, atau karena seluruh anak-anak desa memang berangkat bersama-sama menuju sekolahan, mengingat kami hanya memiliki satu sekolahan dan letaknya berada di desa sebelah. Kami berangkat sekolah bersama-sama. Dan kami punya teman-teman yang lain. Toni, misalnya. Cowok yang sekarang kuanggap bodoh dengan menikah di usia yang belum duapuluh tahun, dan kudenganr pernikahannya itu gatot alias gagal total. Peri, adalah teman ku yang lain. Aku tak tau di mana dia sekarang. Ardeh, Dia menikah, dan bulan lalu saat aku berkunjung tanah kelahiranku aku bertemu ibunya yang sedang menggendong anak temanku ini, Huhh...
Aku mengenal Sinta, teman sekolahku yang berasal dari desa yang lain. ini adalh sainganku disekolah.
Dan ada lagi cowok yang menjadi sianganku lainnya. aku lupa namanya.... :(
Selain itu ada lagi teman-teman sekelasku yang lain, yang wajah dan namanya terlalu samar untuk kuingat.
Dian, Rina Dan Yanti adalah mereka yang lain itu. Yang kuingat dari ketiganya adalah yang kusebut paling akhir. mengingat dia rajin mengeluarkan cairan putih dari telinganya.... Ieww....:(
Aku punya teman yang lain yang kelasnya berada dibawahku. Firman, Fera, Fu'ad, Roni, Edi, Hendra, Marisa, dan satu lagi orang jawa yang aku tak ingat namanya.
Aku ingat....
Aku senang dengan masa kecil di tanah kelahiranku.
Kisah bolang di Trans-7 bukanlah kisah aneh ataupun kisah yang begitu menakjubkan bagiku.
Tapi itu klisah indah, kurasa aku tak akan mengalaminya lagi sekarang.
Aku ingat saat datang Hama Belalang. Ribuan atau mungkin jutaan belalang terbang di halaman rumah warga. Pohon-pohon rindang mendadak jadi ranting dalam dua hari. Aku tidak tau kalau belalang doyan makan daun kelapa, sebab yang kuingat, pohon kelapa disekeliling rumahku ikut-ikutan ludes di lahap si belalang ini.
Yep berlanjut pada perpindahanku ke kampung halaman ku yang sekarang, atau tepatnya yang kedua.
Aku menangis saat tiba-tiba ayahku memutuskan untuk pindah. alasannya karena di tanah kelahiranku tidak aman. Banyak perampok nekat. bahkan polisipun takut pada mereka.
So.... Were're Move.
Aku datang ke kampung ibu dan ayahku_tempat kami pindah setelahnya_
Dua hari menjelang hari kemerdekaan. Tanggal 15 Aguatus, tahun 1998. Memasuki 8 Tahun.
Yang kuingat adalah, bahwa ada yang meninggal tepat didepan rumah yang akan kami tempati.
Yang kuingat lagi adalah bahwa keesokan harinya, ayahku mengantarku kesekolah, menitipkanku pada seorang kakak tingkat yang merupakan anak saudara jauhnya.
Yang lain yang kuingat adalah, tepat dihari aku menjadi siswa baru di sekolah baru, ada anak perempuan lain yang juga pindah. Ia cantik, jauh lebih cantik dari padaku.
Kami di giring menuju kelas kami oleh pak Dayat, yang nantinya anak dari penjaga sekolah ini merupakan teman dekatku.
Aku ingat, pak dayat mendudukkanku di bangku urutan nomor tiga, disebelah cewek jelek yang memiliki mulut yang bau. Aku berteman dengannya setelah itu, meski aku tau lebih dari 5 tahun kemudian setelah lulus sekolah dasar, kami tak lagi berteman.
Dan Riska, nama anak perempuan yang menjadi anak baru lainnya, duduk di bangku depan, tepat di sebelah anaknya beliau, Yuri. Aku tau alasan mengapa dia memilih Riska untuk duduk dengan anaknya ketimbang aku. Alasan yang jelas.... :(
Setelah itu aku tak terlalu mengingat hal-hal yang terlalu berkesan selain dari pada bahwa aku pernah memenangkan lomba senam SKJ 2000 dengan tiga temanku yang lain. Lia, Susi, dan Dewi.
Aku rajin main kelereng, seperti saat aku masih di desa lamaku. Main gambar dan karet gelang. Aku juga mendayung perahu menyeberangi sungai Ogan, meski aku sanggup berenang menyeberangi-nya. Aku ingat kami mencari kepah di pulau, diseberang sungai Ogan. Fantastic..... merebusnya, menjadikannya sate yang aku tau tak ingin kumakan.
Aku ingat ini. Teman dekatku, Tetangga, Armi dan Siska. Kami suka saling menginap. mengikik di atas ranjang yang langsung bergoyang oleh kikikan kami.....xixixi
Mereka sudah menikah sekarang, dan bulan lalu siska melahirkan anak pertamanya.
Aku pernah punya tetangga cowok yang dua tahun di bawahku, Anton. Dimana sekarang?
Aku perlu mandi, sekarang 8 pagi.
Aku akan melanjutkannya nanti..... :D
______________________________________________________________________________
Aku merindukan sahabat-sahabatku. Belakangan kami jarang berkumpul.
Gara-gara sibuk ngurusin skripsi sialan itu. Well...Parahnya Skripsiku belum berbentuk sama sekali.
Bahkan kerangka-nya-pun belum ada. Benar-benar skripsi brengsek......!!!
Aku ingin menyebutkan satu persatu mana temat-temanku.
Aku ingin memulainya dari masa kecil yang kuingat.
Aku punya teman dekat saat aku berusia dibawah delapan tahun, sebelum aku pindah dari kota kelahiranku ke kampung halamanku yang indah sekarang ini. Dewi. Dewi Ranjani. Sebenarnya usianya satu tahun diatasku.
Kami berangkat sekolah bersama-sama. Entahlah.... apakah kami memang seakrab itu, atau karena seluruh anak-anak desa memang berangkat bersama-sama menuju sekolahan, mengingat kami hanya memiliki satu sekolahan dan letaknya berada di desa sebelah. Kami berangkat sekolah bersama-sama. Dan kami punya teman-teman yang lain. Toni, misalnya. Cowok yang sekarang kuanggap bodoh dengan menikah di usia yang belum duapuluh tahun, dan kudenganr pernikahannya itu gatot alias gagal total. Peri, adalah teman ku yang lain. Aku tak tau di mana dia sekarang. Ardeh, Dia menikah, dan bulan lalu saat aku berkunjung tanah kelahiranku aku bertemu ibunya yang sedang menggendong anak temanku ini, Huhh...
Aku mengenal Sinta, teman sekolahku yang berasal dari desa yang lain. ini adalh sainganku disekolah.
Dan ada lagi cowok yang menjadi sianganku lainnya. aku lupa namanya.... :(
Selain itu ada lagi teman-teman sekelasku yang lain, yang wajah dan namanya terlalu samar untuk kuingat.
Dian, Rina Dan Yanti adalah mereka yang lain itu. Yang kuingat dari ketiganya adalah yang kusebut paling akhir. mengingat dia rajin mengeluarkan cairan putih dari telinganya.... Ieww....:(
Aku punya teman yang lain yang kelasnya berada dibawahku. Firman, Fera, Fu'ad, Roni, Edi, Hendra, Marisa, dan satu lagi orang jawa yang aku tak ingat namanya.
Aku ingat....
Aku senang dengan masa kecil di tanah kelahiranku.
Kisah bolang di Trans-7 bukanlah kisah aneh ataupun kisah yang begitu menakjubkan bagiku.
Tapi itu klisah indah, kurasa aku tak akan mengalaminya lagi sekarang.
Aku ingat saat datang Hama Belalang. Ribuan atau mungkin jutaan belalang terbang di halaman rumah warga. Pohon-pohon rindang mendadak jadi ranting dalam dua hari. Aku tidak tau kalau belalang doyan makan daun kelapa, sebab yang kuingat, pohon kelapa disekeliling rumahku ikut-ikutan ludes di lahap si belalang ini.
Yep berlanjut pada perpindahanku ke kampung halaman ku yang sekarang, atau tepatnya yang kedua.
Aku menangis saat tiba-tiba ayahku memutuskan untuk pindah. alasannya karena di tanah kelahiranku tidak aman. Banyak perampok nekat. bahkan polisipun takut pada mereka.
So.... Were're Move.
Aku datang ke kampung ibu dan ayahku_tempat kami pindah setelahnya_
Dua hari menjelang hari kemerdekaan. Tanggal 15 Aguatus, tahun 1998. Memasuki 8 Tahun.
Yang kuingat adalah, bahwa ada yang meninggal tepat didepan rumah yang akan kami tempati.
Yang kuingat lagi adalah bahwa keesokan harinya, ayahku mengantarku kesekolah, menitipkanku pada seorang kakak tingkat yang merupakan anak saudara jauhnya.
Yang lain yang kuingat adalah, tepat dihari aku menjadi siswa baru di sekolah baru, ada anak perempuan lain yang juga pindah. Ia cantik, jauh lebih cantik dari padaku.
Kami di giring menuju kelas kami oleh pak Dayat, yang nantinya anak dari penjaga sekolah ini merupakan teman dekatku.
Aku ingat, pak dayat mendudukkanku di bangku urutan nomor tiga, disebelah cewek jelek yang memiliki mulut yang bau. Aku berteman dengannya setelah itu, meski aku tau lebih dari 5 tahun kemudian setelah lulus sekolah dasar, kami tak lagi berteman.
Dan Riska, nama anak perempuan yang menjadi anak baru lainnya, duduk di bangku depan, tepat di sebelah anaknya beliau, Yuri. Aku tau alasan mengapa dia memilih Riska untuk duduk dengan anaknya ketimbang aku. Alasan yang jelas.... :(
Setelah itu aku tak terlalu mengingat hal-hal yang terlalu berkesan selain dari pada bahwa aku pernah memenangkan lomba senam SKJ 2000 dengan tiga temanku yang lain. Lia, Susi, dan Dewi.
Aku rajin main kelereng, seperti saat aku masih di desa lamaku. Main gambar dan karet gelang. Aku juga mendayung perahu menyeberangi sungai Ogan, meski aku sanggup berenang menyeberangi-nya. Aku ingat kami mencari kepah di pulau, diseberang sungai Ogan. Fantastic..... merebusnya, menjadikannya sate yang aku tau tak ingin kumakan.
Aku ingat ini. Teman dekatku, Tetangga, Armi dan Siska. Kami suka saling menginap. mengikik di atas ranjang yang langsung bergoyang oleh kikikan kami.....xixixi
Mereka sudah menikah sekarang, dan bulan lalu siska melahirkan anak pertamanya.
Aku pernah punya tetangga cowok yang dua tahun di bawahku, Anton. Dimana sekarang?
Aku perlu mandi, sekarang 8 pagi.
Aku akan melanjutkannya nanti..... :D
______________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar